√ Definisi Pendidikan
(Sumber) |
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa ,karena atas rahmat- Nya lah penulis telah bisa menuntaskan materi “Pengertian Pendidikan” .Makalah ini disusun untuk memenuhi kiprah mata kuliah Landasan Pendidikan.
Apabila ketika ini pendidikan merupakan sebuah kata yang tak abnormal lagi adanya bagi indera pendengaran kita, apakah ketika ini kita telah mengetahui pengertian dari pendidikan itu sendiri. Pengertian itu sendiri sangatpenting untuk dipahami adanya lantaran bagaimana kita sanggup menjalankan sebuah proses didik mendidik akan tetapi pengertian nya saja tudak kita pahami dengan betul. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini tidak terlepas dari sumbangan dari banyak pihak. Oleh lantaran itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Landasan Pendidikan, orang renta ,dan rekan-rekan seangkatan sehingga penulis bisa menuntaskan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata tepat lantaran masih mempunyai kekurangan- kekurangan.Oleh lantaran itu, kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan. Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, tidak sedikit orang yang kurang tepat dalam mengartikan pendidikan, lantaran banyak dari mereka hanya memakai sudut pandang tertentu atau bersifat parsial yang menimbulkan pemahaman yang kurang tepat. Contohnya Jika mendengar kata pendidikan, kebanyakan impulsif yang terbanyang hanyalah sekolah, guru, siwa, baju seragam,SPP, meja dan lain sebagainya. Padahal pengertian pendidikan sangat kompleks tergantung di lihat dari banyak sekali sudut pandang yang digunakan.
Pemahaman yang parsial dari pendidikan diatas merupakan salah satu faktor yang bisa menjadi penghambat dari tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Karena kalau belum paham manalah munkin bisa tercapai hasil yang diinginkan. Maka pentingnya atau perlunya setiap individu untuk mengetahui, memahami pengertian pendidikan secara baik bukan secara parsial yang di lihat dari bebagai sudut pandang.
Sehingga kami mencoba untuk menguraikan pengertian pendidikan dari banyak sekali sudut pandang dari banyak sekali rujukan yang kami padukan. Harapanya bisa menawarkan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkupnya ?
2. Bagaimana pengertian pendidikan berdasrkan pendekatan Ilmiah?
3. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan Sistem?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mendeskripsikan dan mengetahui pendidikan berdasarkan Ruang Lingkupnya.
2. Mendeskripsikan dan mengetahui pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan Ilmiah.
3. Mendeskripsikan dan mengetahui pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan Sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PENDIDIKAN
Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 27) bahwa pendidikan dilihat dari banyak sekali sudut pandangnya yaitu kompleks, maksudnya dari bentuk, aspek, unsur, disiplin ilmu serta falsafahnya yaitu berbeda, namun pada dasarnya pendidikan mempunyai arti ialah pengembangan sumber daya manusia. Berbeda dengan (Pidata, 2009, hal. 2) yang menyebutkan bahwa pendidikan secara umum ialah mendidik yang mencangkup banyak sekali hal, yang berkaitan dengan perkembangan manusia, mulai dari perkembangan fisik sampai perkembangan iman. Dengan kata lain mendidik ialah membuat insan menjadi lebih sempurna.
Berbeda berdasarkan prespektif islam yang disebutkan oleh (Jalal, 1988, hal. 28) bahwa pendidikan atau tarbiyah ialah proses persiapan dan pengasuhan yang dibebankan atau diamanahkan kepada orangtua terhadap anaknya atau disebutkan juga oleh ia bahwa pendidikan merupakan perjuangan insan kepada generasi muda, dengan cita-cita mereka menjadi insan yang shaleh.
Sedangkan berdasarkan (Pendidikan, 2011, hal. 218) bahwa pengertian pendidikan berdasarkan UU Sistem pendidikan Nasional N0.20 Tahun 2003 ialah perjuangan sadar dan berencana untuk membuat atau mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, adat mulia, serta ketrampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Merujuk pada pengertian diatas kami sanggup menarik kesimpulan bahwa pendidikan bentuk perjuangan yang disadari dalam upaya membuatkan kualitas insan dalam banyak sekali hal semoga menjadi lebih baik.
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN RUANG LINGKUP
Melihat dari sudut pandang ruang lingkupnya Redja Mudyahardjo dalam bukunya Pengantar Pendidikan, membagi menjadi tiga potongan yaitu pengertian pendidikan maha luas,luas terbatas dan secara sempit. (Mudyahardjo, 2001, hal. 3-11)
1. Pengertian Pendidikan Maha Luas
Menurut (Mudyahardjo, 2001, hal. 3) pendidikan secara maha luas ialah hidup. Ini mengartikan atau mengambarkan bahwa seluruh pengalaman berguru yang berlangsung dalam lingkungan dan sepanjang hidup yaitu pendidikan. Serta pendidikan yaitu segala situasi hidup yang menghipnotis pertumbuhan individu.
Disebutkan oleh (Pendidikan, 2011, hal. 27-28) dalam pembahasan mengenai pengertian pendidikan maha luas bahwa uraian diatas mempunyai arti yaitu setiap insan mempunyai pengalaman hidup. Baik itu pengalaman hidup yang konkret maupun yang negatif, namun hanyalah pengalaman konkret dan konstruktiflah yang sanggup disebut dengan pendidikan, yang mana tidak melihat tempat, waktu. Yang terpenting ialah adanya interaksi atau kontak dengan individu lain, serta efek satu dengan yang lainnya, lantaran pendidkan akan terjadi kalau ada interaksi antara individu dengan individu dan berlangsung sepanjang masa. Tujuan pendidikan maha luas ini ialah sama dengan tujuan hidup.
Ciri-ciri pendidikan maha luas ini ialah sebagai berikut:
a. Masa pendidikan. Berlangsung seumur hidup dalam setiap ketika selama ada efek lingkungan.
b. Lingkungan pendidikan. Berlangsung dalam segala lingkungan hidup baik yang diciptakan maupun ada dengan sendirinya.
c. Bentuk kegiatan. Bentuk kegiatannya ialah tidak sengaja sampai disengaja atau terencana, serta berbentuk segala jenis pengalaman berguru dalam hidup, terjadi secara sembarang , dimanapun dan kapanpun.
d. Tujuan. Tujuan dari pendidikan ini ialah terkandung dalam setiap pengalaman belajar, bersifat tidak terbatas dan sama dengan tujuan hidup.
2. Pengertian Pendidikaan Secara Sempit
Pendidikan secara sempit ialah pendidikan yang diselenggarakan atau dilaksanakan disekolah sebagai forum penndidikan formal. Dimana sekolah mengupayakan siswanya untuk mempunyai kemampuan yang tepat serta kesadaraan yang penuh terhadap korelasi dan tugas-tugas sosial mereka (Redja Mudyahardjo, 2001:6).
Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 28) bahwasahnya pendidikan secara sempit bersifat terbatas, lantaran segala sesuatu yang dilakukan oleh guru tehadapa siswa hanyalah berorientasi pada pemahaman terhadap suatu materi-materi pelajaran yang ada kaitannya dengan kurikulum, maka tujuan dari pendidikan secara sempit ini ialah lebih condong kepada pemupukan intelektual dan kemampuan serta ketrampilan tertentu yang masih berkaitan eksklusif dengan materi-materi pelajaran.
Ciri-ciri pendidikan secara sempit ialah sebagai berikut:
a. Masa pendidikan. Berlangsung pada waktu yang terbatas, yaitu pada waktu masa anak dan remaja.
b. Lingkungan pendidikan. Berlangsung dalam pendidikan yang sengaja diciptkan. Secara teknisnya pendidikan dilaksanakan di dalam kelas.
c. Bentuk kegiatan. Bentuk kegiatannya tersusun secara terprogram, terjadwal sesuai dengan kurikulumnya.
d. Tujuan. Tujuan dari pendidikan ini ialah ditentukan oleh pihak luar, terbatas pada pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu dan untuk mempersiapkan hidup.
3. Pengertian Pendidikan Secara Luas Terbatas
Menurut (Mudyahardjo, 2001, hal. 11) pengertian pendidikan secara luas terbatas yaitu upaya sadar yang dilakukan oleh beberapa pihak diantaranya keluarga, masyarakat, pemerintah melalui metode menyerupai bimbingan, latihan atau pengajaran baik yang dilakukan disekolah maupun luar sekolah sepanjanh hayat, semoga penerima didik sanggup melaksanakan perananya dalam banyak sekali lingkungan hidup dengan tepat dimasa yang akan datang.
Pengertian pendidikan secara luas terbatas ini merupakan alternatif dari pengertian-pengertian yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu maha luas dan secara sempit. Dimana kegiatan dan lingkungan pendidikannya dilaksanakan secara terprogram atau direncanakan pada setiap jenis, jenjang serta bentuk pendidikan dan waktu pelaksanaanyapun tidak dilakukan secara sembarangan tetapi dilakukan secara proporsional dengan memilah dan menentukan waktu pelaksanaannya untuk keperluan setiap kegiatan pendidikan. Dan tujuan dari pendidikan secara luas tapi terbatas ini ialah sebagai penunjang dalam mencapai tujuan hidup manusia.
Ciri-ciri pendidikan maha luas ini ialah sebagai berikut:
a. Masa pendidikan. Berlangsung seumur hidup, yang kegiatannya tidak sembarang artinya terprogram namun pada waktu-waktu tertentu.
b. Lingkungan pendidikan. Berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup.
c. Bentuk kegiatan. Bentuk kegiatannya ialah bisa berbentuk pendidikan formal, non-formal maupun informal, yang sanggup berupa latihan, pengajaran, dan bimbingan.
d. Tujuan. Tujuan dari pendidikan ini ialah meliputi tujuan-tujuan dari setiap bentuk pendidikan serta tujuannya ialah sebagian dari tujuan hidup yang besifat menunjang terhadap pencapaian tujuan hidup.
Pengertian pendidikan berdasarkan beberapa pendekatan sanggup dibagi menjadi :
C. PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN ILMIAH
Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 30) pendidikan berdasarkan pendekatan iliah mempunyai ciri-ciri sebagai ini berikut :
a. Analisis, maksudnya yaitu menjabarkan sesuatu hal dalam unsur-unsur yang lebih kecil, lantaran didalam pendidikan ada batas-batas tertentu yang dipandang dalam sudut pandang ilmu tersebut menyerupai : sosiologi, psikologi, antropologi, politik, ekonomi dan sebagainya.
b. Deskriptif, menggambarkan secara terperinci perihal unsur-unsur kependidikan yang menjadikan objek penyelidikannya
c. Empiris, mengungkap prinsip-prinsip pendidikan berdasrkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam pendidikan dengan memakai mekanisme kerja yang cermat, terencana.
d. Mulai dengan satu asumsi. Maksudnya suatu pendapat yang diakui kebenarannya tanpa pembuktian. Antara lain suatu lata da;am asuatu disiplin ilmu tentu dalam pendidikan sudah diaakui kebenarannya oleh para pemerhati pendidikan.
Pendekatan secara ilmiah yang ditinjaau dari beberapa cabaang ilmu antara lain :
1. Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan psikologi
Individu merupakan titik sentral daalam melaksanakan aktifitas hidupnya dalam mencapai tingkat kematangaannya dari setiap perkembangan. Ada beberapa karakteristik individu sebagai materi kajian dalam pendidikan yang diungkapkan oleh (Mudyahardjo, 2001, hal. 21) yaitu sebagai berikut : 1. Adanya perbedaan individual 2. Lebih banyak kesamaan daripada perbedaannya 3. Sebuah organisme yang total 4. Mempunyai kesiapan bertindak 5. Mempunyai tugas-tugas perkembangan 6. Mempunyai banyak sekali kebutuhan 7. Memiliki kecenderungan umum dalam bertigkah laku. 10. Merupakan motivator bagi dirinya sendiri. Karakteristik itu merupakan potongan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan insan merupakan dasar dari proses pendidikan itu sendiri. Pandangan psikologis tersebut sekiranya mengarah pada teladan ideografis. Yang menekankan pada tuntutan-tuntutan individu .dengan demikian pegertian pendidikan dari sudut pandang psikologi merupakan individualisasi atau proses pengembangan individu.
2. Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan sosiologi
Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 32) maksud dari pendidikan berdasarkan sosiologi ialah sosiologi saja sudah cukup terang dalam menunjukan bahwa insan hidup tidak lepas melaksanakan hubungannya dengan insan yang lainnya lantaran pendidikan pada pada dasarnya merupakan hubugan atau interaksi dan interelasi antara insan dengan manusia. yaitu pendidik dan penerima didik.
3. Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan antropologi
Disiplin ilmu yang juga menopang terhadap pendidikan yaitu cabang ilmu antropologi.yaitu pengetahuan perihal ras manusia. Atas dasar cabang ilmu antropologi ini terhadap pendidikan yaitu bahwa insan merupakan makhluk yang mempunyai keharusan dan kemungkinan pendidikan, lantaran insan lahir tanpa dibantu insan maka insan tersebut tidak mungki menjadi insan yang sempurna. Dan tidak akan mungkin terjadi interaksi dan interrelasii. Terjadinya pendidikan lantaran adanya korelasi sesama insan untuk membuatkan ratiodan perkembangan fisiknya. (Landasan Pendidikan, 2011, hal. 33-34)
Selaku guru atau pendidik yang telah mebgenyam pendidikan dan pengalaman, baik itu di lingp tyang formal maupun pengalaman eksklusif nya di masyarakat yang merupakan modal dalam melaksanakan kiprah mengajaratau dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan.
Akan tetapi kajian yang terpenting dari cabang ilmu antropologi terhadap pendidikan ialah proses emindahan budaya darii suatu generasi ke generasi selanjutnya atau disebut ekulturasi.
4. Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan politik
Pendidikan dipandang dari suatu sudutpolitik mengarah pada ketatanegaraan dalam berbangsa dan bernegara. Dalam bukunya (Mudyahardjo, 2001, hal. 24) bahwa politik atau ilmu politik merupakan studi perihal pemerintahan negara.
Selaku guru atau pendidi maka yang hendak dilakukan yaitu mengerti perihal pendidikan politik yang kiranya sanggup disebar luaskanpada para siswa atau terdidik dalam upaya membangun bangsa menuju masyaraakaat yang lebih maju.
Politika atau ilmu politik dalam korelasi dengan pendidikan merupakan dasar dalaam pengelolaan pendidikan secara makro. Karena tidak mau sistem pendidikan yang dianut akan selalu bergantung pada sendi-sendi politik yang dilakukan dalamsuaatu kurun pemerintahan yang sedang memegang kekuasaan. Demikiaan pulas politik suatu negara yang berdampak pada terjalinnya kolaborasi internaasional dibidang pendidikan, pendidikan politik dan pendidikan kewarganegaraan. Dengan demikian sanggup disimpulkkan pengertian pendidikan dari sudut pandang politik yaitu civilisasi atau proses menjadi warga negara yang diharapkan.
5. Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ekonomi
Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 35-36) Pendidikan dipandang dari sudut pandang ekonomi mengarah pada upaya-upaya dalam mencapai kemakmuran manusia.
Jika dalam pandangan ekonomi insan yaitu enimal economiccus atau hewan yang melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang beruapaya untuk memenuhi atau memperoleh kebutuhan untuk dirinya.
Selaku guru, pendidik perlu memahami perihal pentingnya meningkatkan kebutuhan ekonomi, lantaran guru pada kesehariannya perlu kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya material. Demikian pula para siswa yang kesehariannya akan berafiliasi dengankebutuhan, baik itu untuk keperluan sekolah maupun untuk kebutuhan hidup pribadinya sendiri.
Ekonomi juga merupakan penopang bagi pendidikan, lantaran segala sesuatu yang berafiliasi dengan kebutuhan-kebutuhan pendidikaan aakan ditentukan dengan perhitungan ekonomi.
Dalam prinsip ekonomi disebutkan bahwa dengan modal yang dikeluarkan seminimal mungkin. Maka ungkapann tersebut dalam pendidikandapat diartikan sebagai human investment atau penanaman modaldalam sumber daya insan yang ditinjau dari ekonomi makro artinyabagaimanakah modal yang telah dikeluarkaan oleh insan dalam pendidikan diharapkan sanggup diperolah kembali modalnya juga keuntungannya. Sedangkan pendidikan yang ditinjau dari mikro ekonomi yaitu profesionalisasi artinya bagaimanakah modal yang telah dditanamkan dalam pendidikan dapaat diperoleh manfaatnya menjadi insan yang profesional.
D. PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM
Menurut (Pendidikan, 2011, hal. 37) Sistem yaitu sekumpulan komponen-komponen atau subsistem yang teerorganisir satu sama lain sesuai dengan planning untuk mencapai suatu tujuan. Apabila pembagian terstruktur mengenai sistem dikaitkan dengan pendidikan sebagai suatu sistem nampaknya akan berada pada sistem sosial, sistem terbuka, sistem buatan manusia, lantaran pada dasarnya pendidikan diarahkan kepada kehidupan manusia, yang direkayasa oleh insan itu sendiri dalam upaya memaksimalkan sumber-sumber potensial yang ada pada manusia, dengan cara menbuka diri atau mendapatkan pengaruh-pengaruh lingkungan secara berlanjut semoga manusia selalu mengalami perubahan yang berkesinambungan.
Pendidikan sebagai suatu sistem sebagaimana diungkap dalam bukunya (Mudyahardjo, 2001, hal. 51-53) gambarannya yaitu sebagai berikut :
1. Masukan pendidikan
a. Informasi : informasi produk berupa informasi mengenai penerima didik . innformasi operasional, menyerupai : informasi perihal penduduk , barang-barang yang dipakai untuk pendidikan, pengetahuan dan sebagainya.
b. Energi atau tenaga, masukan tenaga yang terlibat dalam pendidikan, menyerupai tenaga kependidikan atau guru, penduduk yang terlibat dalam sistem pendidikan
c. Bahan-bahan, sumber-sumber bukan insan yang terlibat dalam sistem pendidikan itu sendiri: barang proodusi (buku pelajaran,alat peraga dan sebagainya. Da penghasilan nasional yang disediakan khusus untuk pendidikan menyerupai BOS, SPP, dan sebagainya.
2. Transformasi
a. Komponen : tujuan peendidikan , organisasi pendidikan, masa pendidikan, kegiatan isi pendidikan, prasarana pendidikan, sarana dan tkhnologi pendidikan, biaya pendidikan, tenaga pendidikan dan juga penerima didik.
b. Bentuk transformasi
1. Transformasi administraatif pendidikan yaitu proses pengelolaan pendidikan nasional oleh pemerintah.
2. Transformasi operasional atau teknis pendidikan, yaitu proses pengelolaan pendidikan oleeh sekolah maupun pendidikan luar sekolah
3. Hasil
a. Orang yang terdidik mempunyai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Orang terdidik sanggup berperan sebagai :
Seseorang yang sanggup membuatkan kemampuannya serta terus belajar, seseorang sanggup menjadi anggota keluarga yang baik, anggota masyarakat yang baik dan sebagainya.
0 Response to "√ Definisi Pendidikan"
Post a Comment